CCTV

Kamis, 20 Februari 2014

Kuala Simpang

Kabupaten Aceh Tamiang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur. Kabupaten yang mempunyai semboyan “Kaseh pape setie mati” ini terletak antara perbatasan Provinvi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. Sejarah menunjukkan tentang eksistensi wilayah Tamiang, seperti prasasti Sriwijaya, kemudian ada riwayat dari Tiongkok karya Wee Pei Shih yang mencatat keberadaan negeri Kan Pei Chiang (Tamiang), atauTumihang dalam Kitab Nagarakretagama. Daerah ini juga dikenal dengan nama Bumi Muda Sedia sesuai dengan nama Raja Muda Sedia yang memerintah wilayah ini selama 6 tahun (1330-1336). Raja ini mendapatkan Cap Sikureung dan hak Tumpang Gantung dari Sultan Aceh atas wilayah Karang dan Kejuruan Muda di masa itu.
Kabupaten ini berada di jalur timur Sumatera yang strategis dan hanya berjarak lebih kurang 250 km dari Kota Medan, sehingga akses serta harga barang di kawasan ini relatif lebih murah daripada daerah Aceh lainnya.Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan kaya minyak dan gas, meski jumlahnya tidak sebesar Aceh Utara dan daerah ini juga merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Aceh. Disamping itu, Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor angkutan karena posisinya yang strategis, dan angkutan air merupakan salah satu primadona alternatif karena kabupaten ini dialiri dua sungai besar: Sungai Tamiang (yang terpecah menjadi Simpang Kiri dan Simpang Kanan) dan Sungai Kaloy.
Selain mengandalkan sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan, Kabupaten Aceh Tamiang juga memiliki beberapa tempat wisata yang hingga saat ini perlu penataan yang serius dan dikelola dengan baik. Air Terjun Tujuh Tingkat, Bendungan, Gua Walet, Pantai Seruway adalah beberapa contoh kawasan wisata unggulan di Aceh Tamiang yang perlu mendapatkan perhatian untuk dapat dikelola menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah.
Aceh Tamiang merupakan pecahan dari Kabupaten Aceh Timur dan merupakan satu-satunya kawasan di Aceh yang didominasi oleh etnis Melayu. Selain orang Melayu, juga terdapat orang Aceh, Gayo, Jawa, Karo dan lain sebagainya.
Sumber : http://disbudpar.acehprov.go.id/index.php/kabupaten/83.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar