Wisata Wiayah Aceh Barat Daya
Blangpidie adalah Ibukota dari Kabupaten Aceh Barat Daya. Kabupaten
ini diresmikan sebagai kabupaten otonom yang terpisah dari Aceh Selatan
yang dahulu merupakan kabupaten induknya, melalui UU No.4 tahun 2002.
Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Naggroe
Aceh Darussalam, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan sebagai kabupaten
otonom yang terpisah dari Aceh Selatan selaku kabupaten induknya,
melalui UU No.4 tahun 2002. Kabupaten ini dibatasi oleh Gayo Lues di
utara, Aceh Selatan dan Samudera Hindia di selatan, Nagan Raya di barat
dan Gayo Lues di timur. Wilayah ini termasuk dalam gugusan pegunungan
Bukit Barisan. Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan
perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan
posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat Aceh,
khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di
pantai Barat Aceh.
Bendungan Irigasi Krueng Susoh Blangpidie
Irigasi Teknis Krueng Baru, Kecamatan Lembah Sabil kritis dan
bendungan Irigasi Teknis Krueng Susoh (Kuta Tinggi), Blangpidie, Aceh
Barat Daya. semakin terancam keselamatannya akibat aktifitas penambangan
galin C semakin tidak terkendali. Masalah yang berdampak buruk
terhahadap nasib ribuan petani itu perlu segera ditertibkan.Perlu segera
dilakukan penertiban aktifitas penambangan galin C sepanjang aliran
Krueng Baru atau lokasi perbatasan Kabupaten Abdya dengan Aceh Selatan
dan aliran Krueng Susoh, Blangpidie disampaikan Kadis PU Pengairan Aceh,
Mufti Majid menjawab Serambi ketika berada di Blangpidie, Jumat (10/7),
lalu. Aktifitas penambangan galian C tidak terkendali telah
mengakibatkan intake (mulut tangkapan air) irigasi teknis Krueng Baru
menjadi kritis.Karena intake menjadi tinggi akibat terjadi penurunan
permukaan air sungai setelah galian C ditambang secara terus menerus di
kawasan tidak berapa jauh dari mulut tangkapan air irigasi yang memasok
kebutuhan air untuk ribuan hektar sawah Kecamatan Lembah Sabil dan
Kecamatan Manggeng. Bukan hanya itu, aliran Krueng Baru yang mamosok
kebutuhan air sawah arah Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan,
juga mengalami nasib yang sama.Kritisnya mulut tanggapan irigasi Krueng
Baru mengakibatkan pasokan air sawah kawasan Lembah Sabil dan Manggeng
berkurang drastis akhir-kahir ini. Padahal, areal sawah yang sedang
ditanam padi sangat membutuhkan air. Tidak terkendali penambangan galian
C kawasan itu juga membahayakan tiang jembatan yang membentang tinggi
di atas aliran Krueng Baru.Pantauan Serambi di lokasi, pemerintah daerah
Aceh Selatan dan Abdya kurang selektif memberikan izin penambangan
galian C di aliran Krueng Baru, lokasi perbatasan dua kabupaten. Malah,
arah Simpang Lhok Pawoh, Aceh Selatan beroperasi sebuah AMP (aspal mixe
pland), dimana material ditambang di aliran Krueng Baru. Belum lagi aksi
penambangan yang dilakukan secara liar di kedua sisi pantai aliran
sungai yang berhulu dalam kawasan Gunung Leuser tersebut.Selanjutnya
penambangan galian C tidak terkendali di sepanjang aliran Krueng Susoh
atau Krueng Beukah sejak dari Desa Mata Ie sampai Desa Cot Jirat, selain
sudah mengancam bendungan irigasi Kuta Tinggi, dan dua irigasi desa,
Lhuang Asan dan Guhang I arah sayap kanan sudah lumpuh total. Sehingga
ratusan hektar lahan sawah Desa Lhueng Asan, Lhueng Tarok, Cot Jirat,
Padang Geulumpang, Asoe Nanggroe, Seunaloh dan Ladang Neubok sudah
bertahun-tahun tidak bisa digarap lagi, kemudian lahan sawah terpaksa
dirubah berfungsi menjadi areal tanaman palawija
Tugu Perjuangan Tengku Pekan
Tugu Perjuangan Teungku Peukan Tugu yang terdapat di Babupaten Aceh
Barat Dayaini dibangun untuk mengenang Teungku Peukan yang tewas
tanggal 11 September 1926 dalam sebuah penyerangan ke Bivak/Tangse
Belanda di Blangpidie.Teungku Peukan merupakan seorang ulama yang
berpengaruh dan kharismatik. Beliau merupakan sosok pejuang perintis
kemerdekaan yang pantang menyerah.
Pantai Cemara Indah Aceh Barat
Pantai Cemara Indah Selain pasir pantainya putih
yang indah, disini juga tersedia Taman Rekreasi, yang merupakan salah
satu objek wisata rekreasi keluarga. Pantai Cemara Indah ramai di
kunjungi tidak hanya dari masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya saja,
tetapi juga dari luar daerah, terutama di hari-hari libur dan akhir
pekan. Lokasi wisata ini sedang dalam tahap pembangunan yang nantinya
akan menjadi objek wisata yang terus berkembang. Fasilitas yang tersedia
saat ini adalah warung makan, balai tempat berteduh, bangku taman,
tempat permainan anak, lapangan olah raga dan musholla. Di samping itu
pelayanan sarana air bersih, listrik,dan telepon juga tersedia di lokasi
wisata ini
Krueng Babahrot
Krueng Babahrot Sungai indah yang memanjang ini mengalir dari
pegunungan yang hijau, air yang bersih dan sejuk akan terlihat ketika
melintasi jembatan panjang krueng babahrot,panorama alam yang sangat
indah dan asri menjadi pesona dan daya tarik tersendiri bagi
pengunjung-pengunjung yang datang ke daerah Krueng Babahrot ini, dengan
luas sekitar 8,5 Ha dan juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang
pariwisata berupa kantin dan rumah makan
Pucok krung Alue
BLANGPIDIE – Tak hanya objek wisata pantai, objek
wisata pegunungan pun menjadi target masyarakat Aceh Barat Daya untuk
menikmati libur awal tahun 2013, Selasa, 1 Januari 2013. Objek wisata
Pucok Krueng Alue di Gampong Alue Seulaseh Kecamatan Jeumpa pun
BLANGPIDIE – Tak hanya objek wisata pantai, objek wisata pegunungan
pun menjadi target masyarakat Aceh Barat Daya untuk menikmati libur awal
tahun 2013, Selasa, 1 Januari 2013.
Objek wisata Pucok Krueng Alue di Gampong Alue Seulaseh Kecamatan
Jeumpa pun menjadi incaran pengunjung. Tak hanya dari Aceh Barat Daya,
tetapi juga diserbu wisatawan dari Kabupaten Nagan Raya.
Pantauan di lokasi wisata tersebut banyak pengunjung yang
memanfaatkan untuk bersantai di bawah pohon pala. Mereka bersantai
sambil menikmati panorama sungai.
Lokasi Pucok Krueng Alue tidak begitu jauh dari jalan kabupaten.
Hanya sekitar empat ratus meter dari Simpang Alue Seulaseh atau Simpang
Mapolsek Jeumpa.
Warga yang datang berlibur juga memanfaatkan untuk mandi di sungai.
Beberapa sudut sungai terlihat berbentuk seperti kolam yang dikelilingi
batu-batu besar. Lonjakan pengunjung juga berpengaruh pada omset
pedagang di lokasi wisata.
“Hari-hari seperti ini, alhamdulillah kami dapat rezeki lebih dari pada hari biasa,” ujar Armia, salah seorang pedagang.
Namun katanya kemarin pengunjung tidak terlalu ramai karena hujan.
Tetapi hari ini mengalami peningkatan apalagi sedang libur tahun baru.
“Di sini pengunjungnya banyak dari Nagan Raya, seperti Alue Bilie,
Alue Rambot dan juga ada dari Labuhan Haji Aceh Selatan,” ujarnya.
Pantai Pusong Sangkalan Aceh BArat Daya
Pantai
Pusong Sangkalan berjarak 3 Km (tiga kilometer) dari Kota Blangpidie
Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat Daya,Pantai Pusong Sangkalan berhadapan
dengan Samudera Hindia masih sangat asri dan bersih, pasirnya yang
bersih dan agak kasar.
Nama Pusong digunakan karena di Samudera Hindia dengan jarak 1 KM
dari bibir pantai tertadapat “Pusong” (Pulau Gosong). Sangkalan adalah
nama wilayah kemukiman dimana Pantai itu berada. Selain nama tersebut,
pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Bali. Nama pantai Bali
sebenarnya bukan nama yang resmi, menurut penduduk setempat banyak
menyebutkan karena keindahan pantai tersebut tidak kalahnya dengan
keindahan Pantai di Bali.Ada juga pendapat mengatakan karena ketika
pertama sekali dibuka sebagai kawasan wisata, banyak wisatawan manca
Negara yang datang menikmati keindahan pantai dengan bermain selancar
dan berjemur ria dengan mengunakan bikini yang dinggap tabu oleh
masyarakat setempat, mereka tidak ingin Pantai Pusong Sangkalan
dijadikan sebagai kawasan wisata seperti di Bali yang sangat bebas dan
merusak tatanan budaya setempat.
Pantai Pusong Sangkalan.
Pantai kuala Kutang Aceh Barat Daya
Objek Wisata Pantai Kuala Katung merupakan objek wisata pantai yang
terletak di Desa Ujung Serangga,tempat wisata ini memiliki fasilitas
seperti cafe-cafe yg berada di sepanjang jalan, juga sangat dekat dengan
pelabuhan perahu nelayan untuk menangkap ikan dan pelabuhan bongkar
muat barang dari kapal-kapal luar daerah.
Tari Ratéb Meuseukat Aceh Barat Daya
Tari Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari
Aceh. Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb asal
kata ratib artinya ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti
diam.
Diberitakan bahwa tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan gerak dan
gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya),
sedangkan syair atau ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala,
seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan
kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah
dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan
pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro
di kabupaten Aceh Barat Daya.Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan
sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari, dan juga hal ini
tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi
duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Ratéb Meuseukat itu
dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara
perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.Saat
ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini
dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini
sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal
antara kedua tari ini terdapat perbedaan yang sangat jelas.Perbedaan
utama antara tari Ratéb Meuseukat dengan tari Saman ada 3 yaitu, pertama
tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratéb Meuseukat
menggunakan bahasa Aceh. Kedua, tari Saman dibawakan oleh laki-laki,
sedangkan tari Ratéb Meuseukat dibawakan oleh perempuan. Ketiga, tari
Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Ratéb Meuseukat
diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang
Tabel Objek Wisata ABDYA
Kabupaten Aceh Barat daya saat ini memiliki beberapa Objek Daerah
Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten
Aceh Barat Daya seperti wisata alam, wisata cagar budaya dan situs
sejarah sampai wisata minat khusus seperti haiking dan arung jeram.
Sampai tahun 2012 belum tercatat wisatawan dalam dan luar negeri yang
berkunjung keberbagai pelosok Aceh Barat Daya. Diantara jenis wisata
yang menonjol adalah wisata minat khusus hiking. Untuk mendukung
kegiatan wisata tersebut terdapat pula 7 hotel/losmen yang tersebar di
Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya di Kota Blangpidie
Sumber : http://khaidhirsyarif.wordpress.com/2013/09/10/wisata-aceh-barat-daya-blangpidie/