CCTV

Jumat, 07 Maret 2014

karya tulis tentang balapan liar

     Anak remaja zaman sekrang ini lebih banyak yang menuruti egi nya sendiri tidak memikirkan keselamatan dirinya. banayk anak SMP dan SMA melakukan balapan liar , kegiatan ini penuh dengan tantangan .
   Tidak jarang dari kegiatan yang mereka lakukan ini berawal dari rasa iseng atau persaingan untuk memperoleh sesuatu hal, mengadu kecepatan motor yang dimilikinya, berubut pacar atau uang yang dipertaruhkan sebagai tujuan dari kegiatan lomba liar ini. Usia muda yang belum sampai berpikir dua kali akan sebab dan akibatnya jika terjadi pada diri mereka.
     Balapan liar sering dilakukan di tempat atau jalan yang kira nya sepi dan bagus untuk digunakan sebagai arena balapan liar, mereka melakukan nya biasanya pulang sekolah atau tengah malam dimalam minggu, pada jam jam ini mereka berkumpul dan memulai atraksinya disepanjang jalan yang mereka anggap aman dari kejaran patroli polisi. Bahkan jika terdapat patroli polisi mereka semakin tertantang untuk mencari dan berpindah untuk mencari tempat lainnya untuk dijadikan arena perlombaan balapan liar.
    Balapan liar ini sesungguhnya sangat beresiko jika dilakukan di tempat umum bukan ditempat atau sarana balapan yang telah di sediakan. Tidak jarang nyawa menjadi taruhannya, bahkan masa depan menjadi taruhannya, karena dari aktifitas balapan liar ini kebanyakan terjadi kecelakaan yang berujung pada terkurasnya uang keluarga untuk pengobatan, serta kematian atau cacat fisik, gegar otak, patah tulang hingga amputasi anggota tubuh.
   Peranan orang tua sangat diperlukan agar anaknya tidak mengikuti balapan liar adalah dengan mengarahkan si anak agar bisa lebih menghormati dan menghargai dirinya sendiri, menggunakan fasilitas umum seperti halnya jalan sebaik mungkin, pengendalian akan diri si anak lebih penting.

Pencipta : Cici sri wahyuni

karya tulis tentang kabut asap

  Di kota Duri  yang terkena kabut asap yang telah mencapai tingkat luar biasa . asap menyebab kan gelap berasap yang timbul di kota kota, hal ini dapat menyebabkan  aktifitas masyarakat. berkurang . butuh waktu lama bagi pemerintah bertindak mengendalikan asap,meskipun tindakan pemerintah sudah maksimal untuk mengendalikan asap/kabut .
   Kabut di sebab kan oleh beberapa faktor diantaranya pebakaran hutan , pembakaran hutan juga dapat menyebabkan wilayah di sekitar nya terkena asap . ketika suatu daerah tercakup dalam kabut assap masyarakat merasakan efeknya secara langsung .
   Kabut asap banyak menciptakan efek kesehatan yang merugikan hal ini dapat menyebabkan penyakit yang mematikan seperti kanker paru paru, batuk batuk, nyeri dada , dan iritasi tenggorokan .

Pencipta : Cici sri wahyuni

Senin, 24 Februari 2014

Wisata Aceh Barat Daya | Blangpidie

Wisata Wiayah Aceh Barat Daya
Blangpidie adalah Ibukota dari Kabupaten Aceh Barat Daya. Kabupaten ini diresmikan sebagai kabupaten otonom yang terpisah dari Aceh Selatan yang dahulu merupakan kabupaten induknya, melalui UU No.4 tahun 2002. Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan sebagai kabupaten otonom yang terpisah dari Aceh Selatan selaku kabupaten induknya, melalui UU No.4 tahun 2002. Kabupaten ini dibatasi oleh Gayo Lues di utara, Aceh Selatan dan Samudera Hindia di selatan, Nagan Raya di barat dan Gayo Lues di timur. Wilayah ini termasuk dalam gugusan pegunungan Bukit Barisan. Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat Aceh, khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai Barat Aceh.
Bendungan Irigasi Krueng Susoh Blangpidie


Irigasi Teknis Krueng Baru, Kecamatan Lembah Sabil kritis dan bendungan Irigasi Teknis Krueng Susoh (Kuta Tinggi), Blangpidie, Aceh Barat Daya. semakin terancam keselamatannya akibat aktifitas penambangan galin C semakin tidak terkendali. Masalah yang berdampak buruk terhahadap nasib ribuan petani itu perlu segera ditertibkan.Perlu segera dilakukan penertiban aktifitas penambangan galin C sepanjang aliran Krueng Baru atau lokasi perbatasan Kabupaten Abdya dengan Aceh Selatan dan aliran Krueng Susoh, Blangpidie disampaikan Kadis PU Pengairan Aceh, Mufti Majid menjawab Serambi ketika berada di Blangpidie, Jumat (10/7), lalu. Aktifitas penambangan galian C tidak terkendali telah mengakibatkan intake (mulut tangkapan air) irigasi teknis Krueng Baru menjadi kritis.Karena intake menjadi tinggi akibat terjadi penurunan permukaan air sungai setelah galian C ditambang secara terus menerus di kawasan tidak berapa jauh dari mulut tangkapan air irigasi yang memasok kebutuhan air untuk ribuan hektar sawah Kecamatan Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng. Bukan hanya itu, aliran Krueng Baru yang mamosok kebutuhan air sawah arah Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, juga mengalami nasib yang sama.Kritisnya mulut tanggapan irigasi Krueng Baru mengakibatkan pasokan air sawah kawasan Lembah Sabil dan Manggeng berkurang drastis akhir-kahir ini. Padahal, areal sawah yang sedang ditanam padi sangat membutuhkan air. Tidak terkendali penambangan galian C kawasan itu juga membahayakan tiang jembatan yang membentang tinggi di atas aliran Krueng Baru.Pantauan Serambi di lokasi, pemerintah daerah Aceh Selatan dan Abdya kurang selektif memberikan izin penambangan galian C di aliran Krueng Baru, lokasi perbatasan dua kabupaten. Malah, arah Simpang Lhok Pawoh, Aceh Selatan beroperasi sebuah AMP (aspal mixe pland), dimana material ditambang di aliran Krueng Baru. Belum lagi aksi penambangan yang dilakukan secara liar di kedua sisi pantai aliran sungai yang berhulu dalam kawasan Gunung Leuser tersebut.Selanjutnya penambangan galian C tidak terkendali di sepanjang aliran Krueng Susoh atau Krueng Beukah sejak dari Desa Mata Ie sampai Desa Cot Jirat, selain sudah mengancam bendungan irigasi Kuta Tinggi, dan dua irigasi desa, Lhuang Asan dan Guhang I arah sayap kanan sudah lumpuh total. Sehingga ratusan hektar lahan sawah Desa Lhueng Asan, Lhueng Tarok, Cot Jirat, Padang Geulumpang, Asoe Nanggroe, Seunaloh dan Ladang Neubok sudah bertahun-tahun tidak bisa digarap lagi, kemudian lahan sawah terpaksa dirubah berfungsi menjadi areal tanaman palawija

Tugu Perjuangan Tengku Pekan


Tugu Perjuangan Teungku Peukan Tugu yang terdapat di Babupaten Aceh Barat Dayaini dibangun untuk mengenang Teungku Peukan yang tewas tanggal 11 September 1926 dalam sebuah penyerangan ke Bivak/Tangse Belanda di Blangpidie.Teungku Peukan merupakan seorang ulama yang berpengaruh dan kharismatik. Beliau merupakan sosok pejuang perintis kemerdekaan yang pantang menyerah.

Pantai Cemara Indah Aceh Barat

Pantai Cemara Indah Selain pasir pantainya putih yang indah, disini juga tersedia Taman Rekreasi, yang merupakan salah satu objek wisata rekreasi keluarga. Pantai Cemara Indah ramai di kunjungi tidak hanya dari masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya saja, tetapi juga dari luar daerah, terutama di hari-hari libur dan akhir pekan. Lokasi wisata ini sedang dalam tahap pembangunan yang nantinya akan menjadi objek wisata yang terus berkembang. Fasilitas yang tersedia saat ini adalah warung makan, balai tempat berteduh, bangku taman, tempat permainan anak, lapangan olah raga dan musholla. Di samping itu pelayanan sarana air bersih, listrik,dan telepon juga tersedia di lokasi wisata ini

Krueng Babahrot


Krueng Babahrot Sungai indah yang memanjang ini mengalir dari pegunungan yang hijau, air yang bersih dan sejuk akan terlihat ketika melintasi jembatan panjang krueng babahrot,panorama alam yang sangat indah dan asri menjadi pesona dan daya tarik tersendiri bagi pengunjung-pengunjung yang datang ke daerah Krueng Babahrot ini, dengan luas sekitar 8,5 Ha dan juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang pariwisata berupa kantin dan rumah makan

Pucok krung Alue

BLANGPIDIE – Tak hanya objek wisata pantai, objek wisata pegunungan pun menjadi target masyarakat Aceh Barat Daya untuk menikmati libur awal tahun 2013, Selasa, 1 Januari 2013. Objek wisata Pucok Krueng Alue di Gampong Alue Seulaseh Kecamatan Jeumpa pun
BLANGPIDIE – Tak hanya objek wisata pantai, objek wisata pegunungan pun menjadi target masyarakat Aceh Barat Daya untuk menikmati libur awal tahun 2013, Selasa, 1 Januari 2013.
Objek wisata Pucok Krueng Alue di Gampong Alue Seulaseh Kecamatan Jeumpa pun menjadi incaran pengunjung. Tak hanya dari Aceh Barat Daya, tetapi juga diserbu wisatawan dari Kabupaten Nagan Raya.
Pantauan di lokasi wisata tersebut banyak pengunjung yang memanfaatkan untuk bersantai di bawah pohon pala. Mereka bersantai sambil menikmati panorama sungai.
Lokasi Pucok Krueng Alue tidak begitu jauh dari jalan kabupaten. Hanya sekitar empat ratus meter dari Simpang Alue Seulaseh atau Simpang Mapolsek Jeumpa.
Warga yang datang berlibur juga memanfaatkan untuk mandi di sungai. Beberapa sudut sungai terlihat berbentuk seperti kolam yang dikelilingi batu-batu besar. Lonjakan pengunjung juga berpengaruh pada omset pedagang di lokasi wisata.
“Hari-hari seperti ini, alhamdulillah kami dapat rezeki lebih dari pada hari biasa,” ujar Armia, salah seorang pedagang.
Namun katanya kemarin pengunjung tidak terlalu ramai karena hujan. Tetapi hari ini mengalami peningkatan apalagi sedang libur tahun baru.
“Di sini pengunjungnya banyak dari Nagan Raya, seperti Alue Bilie, Alue Rambot dan juga ada dari Labuhan Haji Aceh Selatan,” ujarnya.

Pantai Pusong Sangkalan Aceh BArat Daya

Pantai Pusong Sangkalan berjarak 3 Km (tiga kilometer) dari Kota Blangpidie Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat Daya,Pantai Pusong Sangkalan berhadapan dengan Samudera Hindia masih sangat asri dan bersih, pasirnya yang bersih dan agak kasar.
Nama Pusong digunakan karena di Samudera Hindia dengan jarak 1 KM dari bibir pantai tertadapat “Pusong” (Pulau Gosong). Sangkalan adalah nama wilayah kemukiman dimana Pantai itu berada. Selain nama tersebut, pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Bali. Nama pantai Bali sebenarnya bukan nama yang resmi, menurut penduduk setempat banyak menyebutkan karena keindahan pantai tersebut tidak kalahnya dengan keindahan Pantai di Bali.Ada juga pendapat mengatakan karena ketika pertama sekali dibuka sebagai kawasan wisata, banyak wisatawan manca Negara yang datang menikmati keindahan pantai dengan bermain selancar dan berjemur ria dengan mengunakan bikini yang dinggap tabu oleh masyarakat setempat, mereka tidak ingin Pantai Pusong Sangkalan dijadikan sebagai kawasan wisata seperti di Bali yang sangat bebas dan merusak tatanan budaya setempat.
Pantai Pusong Sangkalan.

Pantai kuala Kutang Aceh Barat Daya


Objek Wisata Pantai Kuala Katung merupakan objek wisata pantai yang terletak di Desa Ujung Serangga,tempat wisata ini memiliki fasilitas seperti cafe-cafe yg berada di sepanjang jalan, juga sangat dekat dengan pelabuhan perahu nelayan untuk menangkap ikan dan pelabuhan bongkar muat barang dari kapal-kapal luar daerah.

Tari Ratéb Meuseukat Aceh Barat Daya


Tari Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh. Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb asal kata ratib artinya ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam.

Diberitakan bahwa tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat Daya.Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Ratéb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.Saat ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal antara kedua tari ini terdapat perbedaan yang sangat jelas.Perbedaan utama antara tari Ratéb Meuseukat dengan tari Saman ada 3 yaitu, pertama tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratéb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh. Kedua, tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari Ratéb Meuseukat dibawakan oleh perempuan. Ketiga, tari Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Ratéb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang

Tabel Objek Wisata ABDYA
Kabupaten Aceh Barat daya saat ini memiliki beberapa Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya seperti wisata alam, wisata cagar budaya dan situs sejarah sampai wisata minat khusus seperti haiking dan arung jeram. Sampai tahun 2012 belum tercatat wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung keberbagai pelosok Aceh Barat Daya. Diantara jenis wisata yang menonjol adalah wisata minat khusus hiking. Untuk mendukung kegiatan wisata tersebut terdapat pula 7 hotel/losmen yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya di Kota Blangpidie

Sumber :  http://khaidhirsyarif.wordpress.com/2013/09/10/wisata-aceh-barat-daya-blangpidie/

Minggu, 23 Februari 2014

Tempat Wisata di Aceh

1. Mesjid Raya Baiturahman
baiturahman.jpg

Gambar Masjid Baiturahman
Mesjid Raya Baiturahman yang terletak di pusat kota Banda Aceh yakni di Pasar Aceh merupakan mesjid kebanggan masyarakat Aceh.
Sejarah mencatat pada jaman dulu ditempat ini berdiri sebuah Mesjid Kerajaan Aceh. Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873 Mesjid ini dibakar, namun untuk meredam kemarahan rakyat Aceh pada tahun 1875
Belanda membangun kembali sebuah Mesjid sebagai penggantinya yang berdiri megah saat ini.
Mesjid ini berkubah tunggal dan dibangun pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959 – 1968)
2. Pantai Lampuuk
lampuuk_after_tsunami.jpg
Gambar Pantai Lampuuk setelah tsunami.
Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Aceh. Dari Banda Aceh kurang lebih 17 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu kurang dari 30 menit. Namun sayangnya pantai yang cukup terkenal dan menjadi tempat wisata favorit penduduk Aceh tersebut musnah tersapu Tsunami.
Pantai ini cukup indah dan dapat digunakan sebagai tempat berenang, berjemur di pasir putih, memancing, berlayar, menyelam dan kegiatan rekreasi lainnya.
Disore hari pantai ini terasa lebih indah, dimana kita dapat menyaksikan matahari terbenam yang penuh pesona.
Disekitar pantai Lampuuk juga berdiri megah sebuah pabrik semen Andalas, namun saat itu pabrik tersebut hanya tinggal kenangan setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa dan Tsunami 26 Desember 2004 yang lalu.
Dikawasan Pantai Lampuuk, anda dapat bermain golf dengan latar belakang panorama laut di Padang Golf Seulawah. Sayangnya semua keindahannya kini tinggal kenangan dan tinggal menungguk pemerintah memperbaiki wisata yang cukup digemari turis asing tersebut.
3. Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh
taman-wisata-alam-laut-pulau-weh-sabang.jpg
Gambar Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh Sabang
Taman Wisata Alam (TWA) Laut Pulau Weh ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 928/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982 seluas 2.600 Ha.
Secara geografis TWA Laut Pulau Weh terletak pada 0552’ Lintang Utara dan 9552’ Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi pemerintahan termasuk Kecamatan Sukakarya, Kotamadya Sabang, Propinsi D.I. Aceh dan dari segi pengelolaan hutannya termasuk Resort Konservasi Sumber Daya Alam Iboih dan masuk pada Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam Propinsi NAD.
Di TWA Laut Pulau Weh, Sabang terdapat terumbu karang, baik karang yang keras maupun karang yang lunak dengan berbagai jenis, bentuk dan warna, yang kesemuanya membentuk gugusan karang yang menarik untuk dinikmati, antara lain karang dengan nama daerahnya karang lupas, karang rusa, karang kerupuk.
Selain terumbu karang, TWA Laut Pulau Weh, Sabang dapat ditemui jenis-jenis ikan karang seperti Angel fish, Tropet fish, Dunsel fish, Sergeon fish, Grope fish, Parrot fish dan lain-lain. Ikan-ikan ini berada di sekitar TWA Laut Pulau Weh dan sebagian merupakan endemik di daerah ini. Selain itu juga banyak ditemukan jenis-jenis ikan ekonomis seperti Tuna, Kakap, Kerapu, Bayan, Pisang-pisangan dan lain-lain.
Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di TWA Laut Pulau Weh adalah kegiatan wisata tirta seperti berselancar, naik sampan, berenang, memancing, serta menyelam untuk menikmati alam bawah air dengan keanekaragaman terumbu karang serta ikan-ikan karangnya yang indah.
Beberapa fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata antara lain : pondok-pondok penginapan di sekitar Iboih yang dibangun oleh masyarakat, shelter, MCK, masjid, kios cendera mata dan hotel yang terdapat di Gapang. Selain itu terdapat berbagai fasilitas yang berada di Pulau Rubiah yang dibangun oleh Dinas Pariwisata Dati I D.I. Aceh antara lain : pusat kegiatan menyelam yang dilengkapi dengan fasilitasnya (perahu motor, peralatan selam), mushola, shelter, MCK, rumah jaga, menara pengintai, jalan setapak, taman dan instalasi listrik.

krueng_raya1.jpg

Gambar Krueng Raya

Krueng Raya berjarak 35 Km dari Banda Aceh merupakan sebuah nama wilayah. Di daerah tersebut terdapat pelabuhan yang bernama “Pelabuhan Malahayati” yang sering dipergunakan masyarakat Banda Aceh untuk menyebrang ke pulau Weh (Sabang). Pelabuhan tersebut akhirnya dinon aktifkan setelah pelabuhan Ulee Lhe yang lebih megah dibangun (namun sama saja hancur karena Tsunami). Krueng Raya yang termasuk daerah dengan kerusakan terparah akibat Tsunami dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari Banda Aceh.

Di daerah ini juga sangat terkenal dengan pantainya yang bernama Ujong Batee, disana selain pantainya yang indah juga terdapat sebuah restoran yang cukup megah yang menyajikan makanan khas Aceh yang terkenal yaitu Kepiting Besar, Udang Windu, Tiram, Telur Penyu, dan berbagai hasil laut dan pertanian lainnya. Pantai Ujong Batee sendiri terletak sekitar 17 km arah timur Banda Aceh. Pantainya yang ditumbuhi pohon cemara yang lebat merupakan pelindung para pengunjung bila hari panas sehingga cukup nyaman untuk bersantai. Ujong Batee dalam bahasa Aceh berarti Ujung Batu, mungkin nama ini diberikan karena dari pantai inilah kita dapat langsung melihat pulau seberang Sabang

Selain Ujong Batee, di Krueng Raya juga terdapat daerah wisata bernama Lamreh, daerah ini merupakan daerah bukit yang dulunya tandus, namun kini telah ditanami berbagai pohon. Dari sini kita dapat menyaksikan panorama laut yang indah seperti terlihat pada gambar dihalaman ini.

rumoh3-aceh.jpg
Gambar Rumah Aceh
Kota Banda Aceh memiliki sebuah Museum Negeri yang terletak dalam sebuah Kompleks. Bangunan induk Museum berupa sebuah rumah tradisional Aceh, dibuat pada tahun 1914 untuk Gelanggang Pameran di Semarang, yang kemudian dibawa pulang ke Banda Aceh tahun 1915 oleh Gubernur Van Swart (Belanda) yang kemudian dijadikan Museum. Rumoh Aceh adalah sebuah rumah panggung yang berpintu sempit namun didalamnya seluruh ruangan tersebut tidak bersekat.
Sekarang ini lingkungan Museum ini telah bertambah dengan bangunan baru yang mengambil motif-motif bangunan Aceh seperti halnya bangunan Balai Pertemuan yang berbentuk kerucut yang bentuknya diambil dari cara orang Aceh membungkus nasi dengan daun pisang yang dinamakan “Bukulah”. Bukulah ini antara lain dihidangkan pada kenduri-kenduri tertentu seperti Kenduri Blang, Kenduri Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dan lain sebagainya.
Ruang pamer Museum yang baru, memiliki bangunan 3 lantai, dipenuhi oleh berbagai koleksi barang-barang purbakala yang ditata dengan baik. Salah satu koleksi Museum ini adalah Lonceng Besar yang diberi nama “CakraDonya”. Lonceng ini merupakan hadiah dari Kerajaan Cina tempo dulu yang dibawa oleh Laksamana Ceng Ho pada tahun 1414. Beranda depan Museum memiliki bentuk khas yang juga memperlihatkan ukiran-ukiran kayu dengan motif Aceh. Banyak hal yang menarik dimuseum yang bersebelahan dengan pendopo Gubernur Aceh itu sehingga banyak murid sekolah yang berkunjung setiap harinya.
Dikompleks ini sekaligus dijumpai makam sultan-sultan Aceh dimasa lalu. Makam para Sultan pada umumnya dinuat dari Batu Gunung dan dihiasi dengan Kaligraphi Arab yang indah mempesona, salah satunya adalah Makam Sultan Iskandar Muda.
6. Gunongan
gunong.jpg
Gambar Gunong
Gunongan merupakan sebuah bangunan peninggalan Sultan Iskandar Muda (1608-1636) untuk permaisurinya Putri Phang.Menurut sejarah, Putri Phang selalu merasa rindu akan kampung halamannya, Pahang – Malaysia. Sultan kemudian mengetahui bahwa kegusaran permaisurinya itu karena di Pahang Istananya dikelilingi oleh perbukitan dimana permaisuri dapat bermain, namun disini tidak.
Lalu Sultan membangun sebuah gunung buatan yaitu Gunongan dimana permaisuri dapat memanjatinya. Begitu bangunan ini siap, permaisuri menjadi berbahagia dan lebih banyak menghabiskan waktunya disini terutama pada saat matahari akan tenggelam. Gunongan terletak dalam sebuah komplek di Jl Teuku Umar Banda Aceh, dimana daerah tersebut luput dari keganasan Tsunami.
7. Alam Aceh
Banda Aceh memiliki pemandangan laut yang luar biasa bagusnya, pemandangan laut tersebut juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan asing, kota ini memang merupakan kota pesisir pantai barat Sumatera, maka tak heran kota ini termasuk parah akibat terjangan Tsunami.
Pemandangan laut Aceh tidaklah kalah dengan Bali ataupun Lombok. Selain laut, pemandangan udara Banda Aceh juga sangat indah ini dimungkinkan mengingat kurangnya polusi di daerah tersebut. Kendaraan di Aceh juga tidak sebanyak di daerah lain. berikut beberapa gambar pemandangan laut dan udara Banda Aceh:
aceh-laut1.jpgaceh-laut2.jpglangit-aceh1.jpg
Sumber :/students.ukdw.ac.id/~22022799/wisata.html

Tempat Wisata di Aceh

 wisata aceh

Nangroe Aceh Darussalam merupakan provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini menyimpan berbagai pesona wisata alam yang sangat menakjubkan. Tempat wisata yang ada di provinsi Aceh pun beragam, ada tempat wisata bahari, tempat wisata religi dan wisata alam yang mempesona.
Beberapa tempat wisata di Nangroe Aceh Darussalam yang dapat menjadi rujukan para wisatawan diantaranya adalah:
1. Pulau Sabang atau Pulau Weh
Pulau Sabang merupakan salah satu tempat wisata yang terletak ujung barat Nangroe Aceh Darussalam. Pulau ini menawarkan wisata bahari yang masih sangat asri dan alami seperti pantai Kasih, pantai Tapak Gajah dan pantai Sumur Tiga, ketiga pantai tersebut memiliki pasir putih yang sangat indah. Selain itu ada satu pantai yang cukup unik di pulau ini, yaitu pantai Anoi Itam, pantai tersebut dinamakan pantai Anoi Itam karena pasir yang ada di pantai tersebut berwarna hitam mencolok.
Di pulau Sabang ini juga terdapat wisata taman laut yang sangat indah dengan keanekaragaman ikan dan keasrian bawah laut yang mempesona.
2. Air Terjun Suhom
Air terjun ini terletak di Kabupaten Aceh Besar. Air terjun Suhom merupakan salah satu wisata alam yang menyajikan keindahan panorama provinsi Aceh. Air terjun ini sering dikunjungi para wisatawan yang ingin menikmati kesejukan panorama perbukitan. Di sekitar air terjun Suhom ditanam berpuluh-puluh pohon durian, sehingga ketika musim durian, wisata alam ini menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh pecinta durian.
3. Taman Nasional Gunung Leuseur
Taman nasional ini merupakan cagar alam Indonesia yang masih dijaga keasrian dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Taman Nasional Gunung Leuseur terletak di perbatasan provinsi Aceh dengan Sumatera Utara.
Cagar alam yang sangat luas ini ditinggali oleh hewan-hewan langka yang menjadi ciri khas Indonesia seperti rangkong, macan Sumatera, kucing hutan raksasa, orang utan dan sebagainya.
4. Pantai Lhok Nga
Sebelum tsunami terjadi pantai ini menjadi tujuan para wisatawan, karena pantai ini merupakan tempat wisata bahari yang menawarkan berbagai keindahan alam pantainya, seperti pasir putih, sejuknya angin pantai, ragam keong yang ada di pinggiran pantai dan sebagainya. Pantai Lhok Nga pun sangat terkenal sebagai tempat yang cocok untuk surfing, snorkeling dan memancing.
Sekarang pantai Lhok Nga ini sedang dalam tahap rehabilitasi.

Sumber :  http://pulau.org/wisata-indonesia/pariwisata-di-aceh/